Oleh :
Isa Al-Anshoriy Nor Muhammad Ar-Rusni Ibnu Matarja Ibnu Abdurrohim Ibnu Nur Khoyzin Umbulsariy Al-Madyuni
Ada tiga tahapan dalam zikir yaitu yang pertama Penyucian diri menjalankan pertaubatan dengan sepenuhnya, menjalankan perintah Allah dan Rosul, menjauhi laranganNya. Taat kepada Allah, Rosulullah SAW, ulama’, kedua orang tua, guru spiritualnya dan yang terahir pada umara’(pemerintah).
Didalam proses tahap penyucian hingga sampai ahkir hayatnya adalah menjalankan shalat maktubah dan sunah-sunahNya. Seorang salik dalam menempuh jalanya hingga sampai pada ma’rifat tu Allah bergantung pada tahap penyucian diri. Inti dari tahap penyucian diri yaitu kesempurnaan dalam menjalankan shalat maktubah beserta sunah-sunahNya.
Tahap yang kedua adalah konsentrasi dalam berzikir, rajin dan istiqomah dalam mengamalkan zikir yang sudah diajarkan. Zikir yang sebanyak-banyaknya pada waktu pagi, sore dan sepertiga malam. Ada zikir yang jahr ada yang sirr,dan khofi tiada hari tanpa berzikir pada Allah, konsentrasi penuh pada zikir ketika kita mendengar, melihat dan berkata-kata. Sehingga kita merasakan ketika kita bekata-kata dan berbuat sesuatu di lihat, di dengar dan di ketahui oleh Allah SWT. Puncak konsentrasi zikir adalah tiada merasakan sesuatu apapun.